Kamis, 25 April 2013

Aliran dalam Islam di Masa Modern



MAKALAH
ALIRAN DALAM ISLAM DI MASA MODERN
(Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Iqbal)
Disusun guna memenuhi mata kuliah Tauhid
Dosen pengampu:Bapak Ahmad Bisri M.Ag

Oleh :
Sri Rusminati                 (113511073)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011

        I.            PENDAHULUAN
Tajdid dalam pengertian harfiah (terminologi) berarti pembaharuan.Sedangkan pelakunya di sebut mujaddid (pembaru).Menurut istilah (terminologi), tajdid berarti pebaruan dalam hidup keagamaan, baik berbentuk pemikiran maupun gerakan, secara reaksi atau tanggapan terhadap tantangan-tantangan internal maupun eksternal yang menyangkut keyakinan ataupun urutan sosial umat. Selanjutnya apabila tajdid yang dikemukakan  oleh para ulama dikategorikan, terdapat dua pengertian. Pertama tajdid dalam bidang akidah dan ibadah mahdah. Dalam bidang ini, tajdid diartikan “pemurnian” dengan jalan kembali pada ajaran mutlak,yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul (bersih dari bid’ah, sirik, khurafat, dn takhayyul ). Kedua tajdid dalam muamalah duniawiah. Dalam hal ini, tajdid diartikan memperbaharui interpretasi (merumuskan kembali) ajaran islam sehingga tidak terkesan ketinggalan zaman. Dalam ungkapan lain tajdid berarti modernisasi (interprestasi baru) terhadap ajaran islam.

      II.            RUMUSAN MASALAH
A.      Siapakah Jamaluddin al-Afghani?
B.      Apa peranan Jamaluddin al-Afghani?
C.      Siapakah Dr. Muhammad Iqbal?
D.      Apa peranan Dr. Muhammad Iqbal?

    III.            PEMBAHASAN
A.      Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin al-Afghani merupakan salah satu pembaru Islam yang sangat tekenal.Ia sangat gigih memperjuangkan Islam meskipun menghadapi rintangan yang mengakibatkan kematiannya.
Jamaluddin al-Afghani mempunyai nama asli Muhammad Ibnu Safdaral-husainy. Ia lahir pada tahun 1838 M di Kota Asadabad, kawasan distrik Kabul, bagian timur Afganistan. Iawafat pada tahun 1897 M di Iran dalam status tahanan politik.
Sejak kecil, ia sudah belajar membaca al-Qur’an,bahasa Arab, Persia,ilmu tafsir,ilmu hadist.tasawuf dan filsafat. Ia juga pernah menuntut ilmu ke Iran dan Irak,pusat perguruan Syi’ah.
Muhammad Khan di Afganistan. Pada tahun 1864 M, iamenjadi penasehat Sher Ali Khan. Kemudian, ia di angkat menjadi perdana menteri pada masa pemerintahan Muhammad ‘Azham Khan berkat kecerdasan dan kepribadiannya yang menarik. Jamaluddin al-Afghani banyak memperoleh pengalaman selamamengembara ke berbagai Negara, seperti India dan Mesir.Ia juga pernah menjadi dosen kaum intelektual di Universitas Al-Azhar Mesir.Di antara muridnya yang terkenal adalah Muhammad Abduh dan Saad Zaglul.[1]
B.      Peranan Jamaluddin al-Afghani
1.         Peranan Jamaliddin al-Afghani dibidang politik
Di kalangan umat Islam, Jamaluddin al-Afghani lebih dikenal sebagai pemimpin pergerakan dan politik daripada sebagai pemikir reformis dan modernisasi dalam Islam.Gerakan yang dimulainya mengandung watak intelektual, budaya, sosial, politik, dan keagamaan.Jamaluddinal-afghani berkeinginan tinggi bahwa suatu saat umat Islam mampu membuka jalan dan dapat membendung serta mengatasi pengaruh negative dari Barat. Oleh sebab itu,ia memilih jalannya sebagai politikus.
Menurut Harun Nasution, aktivitas-aktuvitas politik Jamaluddin al-Afghani sebenarnya didsarkan pad aide-idenya tentang pemikiran dalam Islam. Aktivitas politiknya timbul sebagai implikasi dari aktivitas pembaruan pemikirannya dalam Islam.
Murtada Murtahari, pemikir kontemporer dari Iran, mengatakan bahwa politik Jamaluddin al-Afghani adalah sebagai berikut.[2]
a)        Mengadakan perjuangan melawan absolutism pemerintah
Jamaluddin al-Afghani berpendapat bahwa suksesnya langkah tersebut sangat ditentukanperan aktiv umat islam dan kesadaran terhadap hak-hak mereka yang diinjaj-injak para penguasa (Barat). Tugas awal yang harus dilakukan adalah mengukuhkan keyakinan bahwa perjuangan politik merupakan kewajiban agama dan panggilan suci. Tugas ini menegaskan perlunya penekanan hubungan antara agama dna politik. Dalam Islam, hubungan antara agama dan politik bagaikan dua sisi mata uang yang tidak mungkin dipisahkan.
b)        Mengejar ketertinggalan umat Islam dalam bidand pengetahuan, sains, dan teknologi modern
Langkah ini diambil Jamaluddin al-Afghani dengan cara mendirikan sekolah atau perguruan tinggi dan membentuk masalah ilmiah.
c)          Mengembalikan pemahaman umat Islam terhadap ajran-ajaran sumber aslinya
Jamaluddin al-Afghani memasukkan langkah ini agar umat Islam kembali pada Al-Qur’an,sunnah, dan keteladanan para sahabat dalam permulaan Islam.
d)        Berjuang melawan kolonialisme asing (Barat)
Langkah ini berdasarkan pada realita bahwa Negara-negara barat terlalu campuar tangan terhadap urusan-urusan politik Negara-negara Islam.Negara-negara Barat secara eksploitatif telah menjajah umat Islam, khususnya dibidang ekonomi.Mereka mengeruk sumber-sumber kekuatan dan kekeyaan ekonomi Negara Islam. Bahkan, mereka memasukkan unsur-unsur kultur barat kedalam kutur kaum muslimin. Menghadpi kenyataan ini,Jamaluddin al-Afghani membakaar semangat untuk mengenyahkan penjajahan barat meskipun di musuhi penguasa barat. Akibatnya ia terpaksa harus berpindah-pindah dari Mesir ke India,Iran, Hijaz, Yaman, Turki, Rusia, Perancis, dan Inggris.
e)        Membangkitkan slogan persatuan islam
Jamaluddin al-Afghani mementingkan langkah ini bagi umat islam walaupun mereka berbeda madzhab atau aliran. Ia tidak suka dengan istilah sunni, syi’ah, atau fanatisme padaaa sekte tertentu. Jamaluddin al-Afghanisangat gigih memperjuangkan penolakannya terhadap paham sektarianisme dan nasionalisme menurut konsep Barat.Kedua paham ini terbukti merongrong ajaran dasar Islam. Oleh karena itu, ia berusaha mempersatukan dengan satu tali pengikat yaitu agama islam (pan Islamisme).[3]
2.         Konsep Pan Islamisme Jamaluddin al-Afghani
Gerakan Pan-Islamisme didirikan oleh Jamaluddin al-Afghani yang berpusat di Kabul,Afghanistan. Adapun tujuan didirikannya Pan-Islamisme adalah untuk memajukan umat islam, menyatukan aliran pemikiran modern, dan membentuk persatuan umat islam dibawah satu khilafah pusat, sebagaimana pada zaman khalifah-khalifah terdahulu.
Gerakan yang dimotor Jamaluddin al-Afghani terkenal sangat revolusioner dan antiimperialis. Oleh sebab itu, ia disebut seorang penggerak Islam pada abad ke-19.
Pokok-pokok  ajaran Jamaluddin al-Afghani antara lain:
a.         Menngugah rasa solidaritas (ukhuwah) mukmin seluruh dunia dan sebagai muktamarnya adlah ibadah haji di Makkah.
b.        Nasrani ssekailpun bebeda keturunan dan kebangsaan, ketika mmenghadapi Timur (Islam), dapat bersatu untukmenghancurkan dunia Islam.
c.         Mengenyahkan segala bentuk fanatisme golongan dan nasionalisme kebangsaan untuk menggalang kekuatan guna mengusir segala bentuk imperialsme Barat.
d.        Bersatunya umat Islam yang tidak mengenal suku bangsa akan menciptakan suatu perdaban yang maju.
Adapun yang di sampaikan Jamaluddin al-Afghani ternyata mendapat sambutan yang baik oleh tokoh-tokoh Pan-Islamisme.[4]
3.         Peranan Jamaluddin al-Afghani  pada penerbitan ‘Urwathul Wusqa
Karena persoalan politik di Mesir, Jamaluddin al-Afghani akhirnya pergi ke Paris (Perancis). Di Paris inilah akhirnya ia mendirikan sebuah organisasi bernama Urwathul Wusqayang beranggotakan muslim militan dari India, Mesir, Syiria dan Afrika Utara. Organisasi tersebut bertujuan memperkuat persaudaraan Islam, membela, dan mendorong umat Islam untuk mencapai kemajuan.
Organisasi Urwathul Wusqamenerbitkan majalah dalam Bahasa Arab yang bernama Urwathul Wusqa.karena isi dan gagasannya dianggap trlalu keras mengancam kekuasaan penjajah Barat, majalah tesebut akhirnya dibredel dan dilarang beredar.[5]
C.      Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal dilahirkan di Sialkot, India, pada 9 November  1877 M( 2 Dzulqa’dah 1294 H)[6]. Muhammad Iqbal mempunyai nama lengkap Sir Allama Muhammad Iqbal.
Ia memulai pendidikannya langsung pada ayahnya. Selanjutnya, pada tahun 1895 M Ia menyelesaikan studinya di Scotch Mission College, Sialkot dan langsung peergi ke Lahore untuk melanjutkan di Government college[7]. Subjek yang ditekuninya yaitu filsafat Arab dan Inggris.Ia berhasil lulus dengan predikat Comlaudedan mendapat beasiswa untuk melanjutkan program magister ddokalam bidang filsafat.
Pengaruh paling besar terhadap perkembangan intelektual Iqbal selama di Government College berasal dari Sir Thomas Arnold.Berkat dorongannya Iqbal berangkat ke Inggris untuk melanjutkan Studi di Trinity College, Cambridge University dibawah bimbingan Prif. Mc. Taggart dan James Ward. Melalui keduanya, Iqballebih menngenal emperisisme Inggris, Rasionalisme Jerman, dan politik Eropa serta konsep-konsep dan tradisi hukumnya. Itulah sebabnya secara intens, ia menemui para ilmuwan dan berdiskusi tentang ilmu pengetahuan dan filsafat.
Setelah ia kembali ke tanah airnya, Iqbal muncul sebagai figure patriot muslim India yang selalu menyuarakan kebebasanberekspresi yang bertanggung jawab dengan karakter progesifnya sehingga mampu memecu potensi diri. Pesan-pesan Iqbal terungkap secara gamblang dengan dipublikasikannya Secret of the Self  (Asrari Khudi) pada 1915 M. ia banyak mengkritik para penyair sufi dan menyerang mistik islam kuno yang melemahkan. Itu sebabnya ia menentang fataluisme, dan setuju dengan pandangan ibnu khaldun, bahwa hidup adalah gerak terus menerus, sebagai gerak kreatif, impresif, dan dinami

D.      Peranan Muhammad Iqbal
1)   Peranan Muhammad Iqbal dalam Bidang  Filsafat
Iqbal dengan seluruh seluruh kehidupan yang dijalaninya,tidak diragukan lagi telah mengukir namanya dalam deretan pemikir islam dari zaman modern ini. Ia adalah seorang penyair jenius dengan banyak bakat, filosof, ahli hukum, pendidik, politokus, sekaligus pembaru.
Diantara karya-karya Iqbal  yang popular tentang pemikirannya seputar filsafat ego adalah Asrori Khudi (rahasia diri), Rumuz-I Bekhudi (Misteri Ketiadaan Diri), Javid Nama Kitab (Kitab Keabadian), The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Membangun Kembali Pemikiran agama dalam Islam).
Gagasan tentang khudi dalam filsafat Islam sepenuhnya milik Iqbal, dan gagasan khudi ini menurut Saradar Jafri, merupakan sumbangan Iqbal terbesar yang melukiskan manusia sebagai penerus ciptaan Tuhan yang mencoba membuat dunia yang belum sempurna menjadi sempurna. Filsafat Iqbal tentang khudi ini, merupakan salah satu konsep dasar filsafatnya serta alas penopang keseluruhan bangunan pemikirannya.
Secara harfia, khudi berarti kedirian (selfhood), yang biasa diterjemahkan sebagai ego, pribadi, atau individualism.Akan tetapi kata khudi itu, menurut Abdul Qadir, telah dimaknai Iqbal dengan konotasi yang luas.Iqbal memaparkan filsafat khudi dalam kumpulan sajaknya yang berbentuk matsnawi dengan judul Asrari Khudi atau Rahasia Diri.
Bagi Iqbal yang pantas dinyatakan ada dalam arti yang sebenarnya hanyalah yang mampu memperlihatkan eksistensi khudi dalam dirinya, serta mampu menyatakan: “Inilah aku”. Makanya dalam asrari khudi, ia menggambarkan makna proses evolusi menuju suatu pencapaian tingkat individualitas yang lebih kaya. Dikatakannya bahwa kehidupan alam semesta berkembang dari kekuatan khudi.Karena itu, kehidupan mestilah diukur dari kekuatan ini.
Dalam diri Iqbal, teologi positif dinamis sangat dominan dalam dirinya.Baginya berhenti adalah lonceng kematian, baik jasmani maupun rohani.Sedangkan perubahan tidak datang dengan sendirinya.Ia menuntun desakan dari dalam dan keinginan positif untuk menciptakan takdir-takdir baru. Karena itu, prakarsa untuk menadatangkan khudi harus datang dari individu masing-masing.Pengemmbangan khudi bermakna memberdayakan etos kerja secara aktif dan kreatif.Etos adalah karakter dan sikap dasar manusia terhadap diri dan dunianya.Iqbal biasanya menyatakan pikiran-pikirannya dengan kalimat pendek, namun menyiratkan ketangkasan seorang penyair yang berusaha keras untuk mengomunikasikan kekayaan makna dalam sedikit kata.[8]
2)   Peranan Muhammad Iqbal dalam Pembaharruan Islam
Sebagai politikus, dialah yang memimpin Pakistan dan pada tahun 1930 M ia menjelaskan skema sebuah Negara Islam di anak benua itu dalam pidato pembukaan sidang Liga Muslim seluruh India di Allahabad.
Dengan demikian, pada hakikatnya Iqbal adalah penyair kemanusiaan dalam arti yang luas.Dengan tulisan-tulisan dan sajak-sajak maupun ceramah- ceramahnya, Iqbal telah menyampaikan pesan pengharapan serta seruan untuk menapaki jalan Tuhan, jalan yang lurus agar kembali kepada-Nya secara benar.
Di binang penbaharuan pemikiran Islam, Iqbal berpendapat bahwa kemunduran umat Islam selama 500 tahun terakhir disebabkan kebekuan dalam pemikiran. Dengan alas an mempersatukan umat, sebagian ulama’ membuat syari’at menjadi alat yang ampuh untuk membuat umt menjadi jumud atau statis, dangan cara menutup pintu ijtihad.
Menurut Iqbal, pintu ijtihad tidak boleh tertutup, kebebasn menggunakan rasio dan berpikir harus dikembangkan. Secara prinsip, lanjutnya, Islam mengajarkan tand yang terdapat di alam seperti pertukaran siang-malam, hewan-hewan, dan sebagainya.Islam mengajarkan dinamisme dan mengakui adanya gerak dan perubahan dalm hidup sosial manusia, dan hal ini yang prinsipil adalah ijtihad.Karena itu, IQbal tidak setuju dengan fatalism yang di anut sebagian kaum muslimin.
Iqbal selalu mendorong umat islam agar bergerak dan jangan diam saja. Dalam syair-syairnya, Iqbal selau menekankan hal tersebut. Intisari hidup  adalah gerak dan hukum hidup adalah beerkreasi., maka Iqbal pun dengan semangat tinggi mengajak umat islam agar bangkit dari “tidurnya” dan berkreasi menciptakan tatanan dunia baru. Bahkan, karena tingginya penilaian Iqbal terhadap gerak sampai-sampai menyatakan bahwa orang kafir yang aktif dan gesit lebih baik daripada seorang muslim yang suka tidur.[9]

    IV.            KESIMPULAN
Jamaluddin al-Afghani mempunyai nama asli Muhammad Ibnu Safdaral-husainy. Ia lahir pada tahun 1838 M di Kota Asadabad, kawasan distrik Kabul, bagian timur Afganistan. Ia wafat pada tahun 1897 M di Iran dalam status tahanan politik.
Gerakan yang dimulainya mengandung watak intelektual, budaya, sosial, politik, dan keagamaan.Jamaluddin al-afghani berkeinginan tinggi bahwa suatu saat umat Islam mampu membuka jalan dan dapat membendung serta mengatasi pengaruh negative dari Barat.Jamaluddin mendirikan Gerakan Pan-Islamisme yang berpusat di Kabul,Afgaanistan. Ia  juga mendirikan Organisasi Urwatul wutsqa dan menerbirkan majalah Urwatul Wutsqa di Paris, Perancis.
Iqbal dilahirkan di Sialkot, India pada tanggal 9 Nopember 1887M ( 2 dzulqo’dah 1294 H). ia mempunyai nama lengkap Sir Allama Muhammad Iqbal. Dan merupakan tokoh legendaris intelektual dunia Islam abad 20.
Iqbal merupakan seorang pemikir dan penyair islam, pemikirnnya inspiratif dan melampaui zamannya. Iqbal selalu mendorong umat Islam agar bergerak dan jangan diam saja.Dalam syair-syairnya IQbal selalu menekankan hal tersebut.Intisari hidup adalah gerak dan hukum hidup adalah berkreasi, maka Iqbalpun dengan semangat tinggi mengajak umat Islam agar bangkit dari tidurnya dan berkreasi menciptakan tatanan dunia baru.


      V.            PENUTUP





























DAFTAR PUSTAKA
Harahap,Syahrin dan Hasan Bakti Nasution.Ensiklopedia Akidah Islam. Jakarta: Kencana.2009.

Mohammad, Herry,dkk.Tokoh-tokohIslam yang Berpengaruh Abad 20. Jakarta: Gema Insni. 2006.

Wahid, N. Abbas. Khaznah Sejarah Kebudayaan Islam. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.2009.


[1] N.Abbas Wahid dan Suratno,Khazanah Sejarah Kebudayaan Islam,Solo:PT Tiga Serangkai Puataka Mandiri,2009,hlm.88
[2]Ibid hal 89
[3]Ibid hal 89
[4]Ibid hal 90
[5]Ibid hal 91
[6] Herry Mohammad,dkk, Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20,Jakarta:Gema Insani,2006, hal 237
[7] Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedia Aqidah Islam,Jakarta: Kencana, 2009, hal 387
[8]Ibid hal 389
[9] Mohammad,dkk, Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20,Jakarta:Gema Insani,2006, hal 241

Tidak ada komentar:

Posting Komentar