KEPEMIMPINAN
DAN KEPEMPINAN DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Dasar-dasar Manajemen Pendidikan
Dosen
Pengampu : Drs. Jasuri, M. Pd.
Oleh :
Sri
Rusminati (113511073)
Ita
Uzzakiyah (113711001)
Anita
Nadiroh (113711021)
Intan Rizkia F (1137110)
Nur Fitri Annisa (113711031)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2012
I.
PENDAHULUAN
Kepemimpinan
merupakan inti dari manajemen karena
kepemimpinan merupakan motor penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat
yang tersedia bagi suatu organisasi. Perilaku pemimpin harus dapat mendorong
kinerja para anggotanya dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan penuh
pertimbangan terhadap para anggotanya, baik sebagai individu maupun kelompok.
Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan
memotivasi individu untuk bekerjasama dalam kelompok dalam mewujudkan tujuan
organisasi. Dalam kepemimpinan
terdapat beberapa pengertian, gaya, sifat-sifat, peranan, dan cara pengambilan
keputusan yang efektif pada suatu
organisasi. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkenan
dengan kepemimpinan.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa
pengertian kepemimpinan?
B.
Bagaimana
gaya kepemimpinan dan kepemimpinan pendidikan?
C.
Apa
saja sifat-sifat kepemimpinan?
D.
Bagaimana
peranan kepemimpinan?
E.
Bagaimana
cara pengambilan keputusan kepemimpinan?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan pokok dari keinginan manusia yang sangat kuat untuk menggerakkan
potensi organisasi. Kepemimpinan juga salah satu penjelas yang paling populer
untuk keberhasilan atau kegagalan dari suatu organisasi. Artinya faktor penentu
utama keberhasilan dan kegagalan organisasi sekolah atau institusi pendidikan
adalah kepemimpinannya.
Menurut Sutisna (1993) mendefinisikan
kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam
usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu[1].
Sedangkan Wirawan (2002) mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses pemimpin
menciptakan visi, mempengaruhi sikap, perilaku, pendapat, nilai-nilai, norma
dan sebagainya perlu diubah sesuai dengan tuntutan tersebut. Teori kepemimpinan
menurut Fred Fieldler (1970) dari pengikut
untuk merealisasi visi[2].
Definisi pemimpin itu sendiri adalah individu di suatu kelompok yang memberikan
tugas-tugas pengarahan dan pengkoordinasian yang relevan dengan
kegiatan-kegiatan kelompok.
Dari definisi tersebut kepemimpinan dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga
hal yang saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya
pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat pemimpin dan pengikut
berinteraksi.
B.
Gaya
Kepemimpinan
Seorang pemimpin antara yang satu yang lain
tentu berbeda baik dalam pengalaman, pendidikan, kondisi lingkungan,
kepribadian dan sebagainya.
Menurut Bill Woods ada tiga gaya kepemimpinan
yaitu;
1.
Otokratis,
yaitu pemimpin membuat keputusan sendiri karena kekuasaan terpusatkan dalam
diri satu orang, ia memikul tanggung jawab dan wewenang penuh.
2.
Demokratis,
yaitu pemimpin itu berkonsultasi dengan kelompok mengenai masalah yang menarik
perhatian mereka dimana mereka dapat menyumbangkan sesuatu.
3.
Kendali
bebas, yaitu pemimpin memberi kekuasaan pada bawahan, kelompok dapat
mengembangkan sasaranya sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri,
pengarahannya tidak ada atau hanya sedikit.[3]
Para peneliti
juga telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan dalam hubunganya
dengan bawahan yaitu
1.
Gaya
dengan orientasi tugas ( task-oriented)
Manajer
berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi
bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai
yang diinginkanya.
2.
Gaya
dengan orientasi karyawan (employee-oriented)
Manajer
berorientasi karyawan mencoba untuk
memotivasi bawahan dibanding
mengawasi mereka.[4]
Menilai penampilan pemimpin bergantung pada
penetapan kriteria-kriteria untuk
keberhasilan dalam memimpin. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan dalam
pendidikan disesuaikan dengan kriteria penilaian yang menggambarkan apakah
semua intrumen manajemen menunjukan kualitas yang diharapkan, jika tidak maka
gaya yang diterapkan itu mengungkapkan bahwa pemimpin yang berorientasi tugas
dan yang berorientasi hubungan manusia, mampu bertindak secara efektif dalam suatu kelompok berdasarkan pada
ketetapan kondisi dan gaya kepemimpinan yang mereka dukung.
Gaya kepemimpinan yang ideal adalah
menggunakan gaya yang ada sebaik mungkin pada situasi yang mendukung dan memenuhi kebutuhan kinerja
kepemimpinan itu sendiri. Hal ini berarti situasilah yang mungkin menentukan
gaya apa yang digunakan, karenanya tidak mungkin menerapkan satu gaya secara
konsisten.
C.
Sifat-sifat kepemimpinan
Setiap
orang yang diangkat sebagai pemimpin didasarkan atas kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya daripada orang-orang yang dipimpin. Masing-masing orang mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Dalam keadaan dan waktu tertentu kelebihan-kelebihan yang dimiliki seseorang
dapat dipergunakan untuk bertindak sebagai pemimpin. Akan tetapi, tidak semua
orang dapat menggunakan kelebihannya itu untuk memimpin.
Untuk menjadi
pemimpin diperlukan syarat-syarat dan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang
pemimpin. Syarat-syarat dan sifat-sifat pemimpin berbeda-beda menurut golongan
dan fungsi jabatan yang dipegangnya. Meskipun
demikian, di samping syarat-syarat yang kusus berlaku dan diperlukan bagi
jenis-jenis lembaga atau organisasi tertentu, banyak syarat dan sifat umum yang
berlaku dan diperlukan bagi hampir semua jabatan kepemimpinan.
Suatu konsep yang diharapkan dimiliki oleh
pemimpin yang baik yaitu seperti dikemukakan oleh Suprapto pada permulaan
memangku jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta mendasarkan uraiannya kepada
asas kepemimpinan yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara, yaitu: ing ngarso sung
tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Dari asas kepemimpinan
tersebut diturunkannya 17 sifat kepemimpinan yang semuanya dimulai dengan huruf
“t” yaitu[5]:
1.
Takwa,
2.
Taat,
3.
Temen
(jujur),
4.
Tekun,
5.
Trampil,
6.
Tanggap,
7.
Trengginas,
8.
Tegas,
9.
Tangguh,
10.
Tanggon,
11.
Terbuka,
12.
Toleran,
13.
Teliti,
14.
Tertib,
15.
Tepo
seliro,
16.
Tanpa
pamrih,
17.
Tanggung
jawab.
Setelah
mengetahui sifat-sifat kepemimpinan yang baik secara umum, ada pula beberapa
sifat yang diperlukan dalam kepemimpinan pendidikan, diantaranya:
1.
Rendah
hati dan sederhana
2.
Bersifat
suka menolong
3.
Sabar
dan memiliki kestabilan emosi
4.
Percaya
pada diri sendiri
5.
Jujur,
adil dan dapat dipercaya
6.
Keahlian
dalam jabatan
Selain adanya sifat-sifat kepemimpinan yang
telah diuraikan di atas, bahwa kepeminpinan bukan hanya memerlukan kesanggupan
dan kemampuan saja, tetapi juga pada kemauan dan kesediaan.
D.
Peranan
kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah fondasi terpenting dalam
sebuah organisasi. Kepemimpinan
berbicara tentang bagaimana seseorang dapat mempengaruhi dan menginspirasi
orang lain dan bagaimana seseorang bisa membuat orang lain mau belajar dan
bekerja ekstra dengan ikhlas.
Banyak orang
mengatakan kemampuan memimpin berhubungan dengan bakat, tetapi kepemimpinan
adalah keterampilan yang perlu dilatih bukan hanya dipelajari ilmu dan
teorinya.Seorang pemimpin berbeda dengan manajer meskipun keduanya sama-sama
memahami bisnis organisasinya dengan baik. Seorang pemimpin bertanggung jawab dalam
menciptakan visi organisasi, konsep bisnis, rencana serta program target untuk
mencapai organisasi sementara manajer bertanggung jawab dalam penerapan dan
pencapaiannnya.
Ada pebedaan mendasar antara pemimpin dan
manajer seperti yang sering kita dengar manager “does thing right, a leader
does the right things” manajer membuat pekerjaan menjadi efisien sedangkan
pemimpin membuat pekerjaan menjadi efektif. Manajemen berbicara bagaimana
sedangkan kepemimpinan berbicara tentang apa dan mengapa kepemimpin melakukan
inovasi sementara manjemen menerapkan aturan manajemen berhubungan dengan
sistem, kontrol, prosedur, struktur serta kebijakan sedangkan kepemimpinan
berbicara tentang manusia dan kepercayaan. Kepemimpinan bersifat kreatif,
adaptif dan berhubungan dengan ketangkasan. Kepemimpinan melihat jauh ke depan dan dari luar
organisasi, bukan hanya permukaan dan di dalam organisasi. Secara singkat, ada
lima peranan penting seorang pemimpin yaitu:
1.
Menciptakan
visi
Seorang pemimpin bertugas membuat visi untuk organisasinya.Visi
harus bisa menyatukan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dapat memudahkan
proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Visi akan membantu pemimpin dan anggotanya dalam menghadapi tantangan
dalam organisasi.
2.
Membangun
anggota
Seorang pemimpin harus dapat memilih orang-orang yang
tepat untuk mengisi posisi yang tepat agar tidak sampai salah memilih anggota,
tidak ada salahnya jika pemimpin meluangkan waktu untuk mewawancarai calon karyawan yang akan di rekrutnya.
3.
Mengalokasikan
tugas
Pemimpin yang baik dapat menganalisa anggota timnya dan
menempatkan orang yang mumpuni pada
posisi yang tepat sesuai dengan kompetensinya. Pemimpin yang baik akan
mengalokasikan tugas bagi anggotanya sesuai dengan keahlian dan minat mereka
masing-masing.
4.
Mengembankan
orang
Perubahan jaman, jika dulu banyak orang yang setia
bekerja di suatu tempat selama bertahun-tahun. Tetapi sekarang banyak orang
yang tidak ragu untuk pindah dan mencari pekerjaan baru karena merasa tidak bisa berkembang jika
tetap bekerja di suatu tempat. Seorang pemimpin harus memahami hal tersebut dan
ia harus pandai membaca potensi orang-orang yang akan dipimpinnnya, serta
mengembankan kemampuan dan nilai mereka.
5.
Memotivasi
anak buah
Anggota tim yang bersemangat adalah kekuatan bagi
organisasi yang sehat.Untuk menjaga semangat anggota tim, pemimpin harus dapat
menginspirasi dan memotivasi anak buahnya. Jika anggota bersemangat pasti mau bekerja keras dan
berusaha maksimal demi mencapai target dan kesuksesan organisasi.
E.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan
merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Setiap mengambil
keputusan harus bertanggung jawab terhadap resiko atas keputusan yang
diambilnya.
Berikut ini
beberapa pengertian mengenai pengambilan keputusan menurut beberapa tokoh;
1)
G.R.
Terry
Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai “pemilihan
alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
2)
Theo
Haiman
“Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu
pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat suatu keputusan
sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang
paling efektif, berarti penempatan untuk
mencapai sasaran dan pemecahan masalah”.
3)
Drs.
Malayu S.P. Hasibuan
“Pengambil keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang
terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa
yang akan datang”.
Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses
bagaimana menetapkan suatu keputusan yang terbaik, logis, rasional, dan ideal
berdasarkan fakta, data, dan informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif, dan
efisien untuk dilaksanakan pada masa yang akan datang. [6]
Prosedur pengambilan keputusan:
a)
Pemimpin
harus mengetahui secara jelas masalah yang akan diputuskan dengan merumuskan
dan menganalisisnya secara cermat.
b)
Mengumpulkan
data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan
diputuskan.
c)
Mengevaluasi
dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
d)
Menetapkan
sejumlah alternatif keputusan yang akan diambil
e)
Mengembangkan
dan mengimplementasikan alternatif pilihan yang ada.
f)
Memilih
keputusan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada.
g)
Menetapkan
suatu keputusan menjadi tindakan yang efektif dan efisien.
h)
Keputusan
harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan yang nyata
dan mengikat bagi semua anggota.[7]
IV.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
A.
Kepemimpinan
dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu adanya
pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok
tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi.
B.
Menurut
Bill Woods ada tiga gaya kepemimpinan yaitu; otokratris, demokratis, dan kendali
bebas. Selain itu, gaya kepemimpinan berdasarkan hubunganya dengan bawahan yaitu gaya dengan
orientasi tugas dan orientasi karyawan. Gaya kepemimpinan yang ideal adalah
menggunakan gaya yang ada sebaik mungkin pada situiasi yang mendukung dan memenuhi kebutuhan kinerja
kepemimpinan itu sendiri. Hal ini berarti situasilah yang mungkin menentukan
gaya apa yang digunakan, karenanya tidak mungkin menerapkan satu gaya secara
konsisten.
C.
Sifat-sifat
kepemimpinan yang diperlukan dalam
pendidikan antara lain: rendah hati dan sederhana, suka menolong, sabar dan
memiliki kestabilan emosi, percaya pada diri sendiri, jujur, adil, dan dapat
dioercaya, serta ahli dalam jabatan.
D.
Ada
lima peranan penting seorang pemimpin yaitu: menciptakan visi, membangun
anggota, mengalokasikan tugas, mengembangkan orang dan memotivasi anak buah.
E.
Pengambilan
keputusan adalah proses bagaimana menetapkan suatu keputusan yang terbaik,
logis, rasional, dan ideal berdasarkan fakta, data, dan informasi dari sejumlah
alternatif untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko
terkecil, efektif, dan efisien untuk dilaksanakan pada masa yang akan datang .
Adapun prosedur dalam mengambil keputusan yaitu:
a.
Pemimpin
harus mengetahui secara jelas masalah yang akan diputuskan dengan merumuskan dan
menganalisisnya secara cermat
b.
Mengumpulkan
data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan
diputuskan
c.
Mengevaluasi
dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan
d.
Menetapkan
sejumlah alternatif keputusan yang akan diambil
e.
Mengembangkan
dan mengimplementasikan alternatif pilihan yang ada
f.
Memilih
keputusan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada
g.
Menetapkan
suatu keputusan menjadi tindakan yang efektif dan efisien
h.
Keputusan
harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan yang nyata
dan mengikat bagi semua anggota
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami susun. Kami amenyadari bahwa
makalah ini masih menerima upaya
penyempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
[1] Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2002). hlm. 107
[2] M. Ngaliman
Purwanto. Administrasi dan Supevisi Pendidika. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 1995), hlm. 27
[3] Saiful Sagala. Administrasi Pendidikan
Kontemporer. (Bandung: Alfabeta. 2006).
hlm. 151
[4]
T. Tani Handoko. Manajemen.
(Yogyakarta: BPFE. 1992). hlm. 299
[6] Malayu Hasibuan. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta: Bumi Aksara. 2009). hlm. 54-55
[7] Malayu Hasibuan. Manajemen: Dasar,
Pengertian, dan Masalah. (jakarta: Bumi Aksara. 2009). hlm. 61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar